Kamis, 08 Agustus 2013

Umat Islam Dander Melaksakan Shalat Idul Fitri 1434 H di Lapangan Desa Dander



Setelah satu bulan melaksanakan ibadah puasa ramadhan, maka pada 1 syawal 1434 H, bertepatan dengan hari Kamis, 8 Agustus 2013 umat Islam Desa Dander dari berbagai penjuru berduyun-duyun datang ke lapangan Desa Dander untuk melaksanakan shalat idul fitri 1434 H. tumpah ruah ribuan umat Islam di lapangan menunjukkan semaraknya menyambut hari kemenangan setelah sebulan menahan hawa nafsu.

Suasana Shalat id tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pemerintah desa dander memberikan fasilitas lebih kepada panitia penyelenggara shalat id berupa panggung yang luas untuk tempat imam shalat id dan ditempati para imam mushalla-mushalla untuk mengumandangkan takbir sebelum shalat id dimulai. dan juga di sediakan mimbar untuk khatib dalam berkhotbah.

Sebagai imam dalam shalai id adalah kiai Syarif Hidayatulloh pengasuh Yayasan Nurul Iman Desa Dander. Sedangkan khatib kiai Masduqi, S.Ag. pengasuh mushalla Desa Dander, yang juga guru Pendidikan Agama Islam SDN Nggrowok I.

Sebelum shalat id, Kepala Desa Dander Juprianto mengawali kegiatan dengan membacakan  sambutan Bupati Bojonegoro. Dalam membacakan sambutannya antara lain mengingatkan beberapa hal untuk menunjukkan ketaqwaan, keshalehan sosial kita yang secara nyata dalam kehidupan sehari hari. Yang pertama hari raya adalah hari kemenangan. Sebagai orang yang bertaqwa kita harus menjaga agar perayaan ini tetap sehat, damai dan indah.

Kedua, saat ini telah memasuki tahap pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur, pemilu legislatif dan beberapa pilkades. Sebagai orang yang bertaqwa mari kita menjadi warga negara yang baik, ikuti semua gunakan hak azasi secara terhormat. Mari kita hasilkan pemimpin-pemimpin terbaik yang mampu memimpin kita.

Sedangkan dalam khotbahnya Kiai Masduqi, S.Ag, antara lain menyampaikan bahwa Allah SWT menciptakan nafsu bagi manusia agar umat manusia bisa berbuat kreatif, inovatif, dinamis dalam berkarya di muka bumi ini. Nafsu dalam diri manusia mempunyai dua dimensi yaitu dimensi muatan positif dan dimensi muatan negatif.

Dimensi positif sebagai dimensi kemalaikatan yang berasal dari alam malaikat yang membawa ke arak kesucian sebagaimana asal penciptaan manusia sehingga dekat kepada Allah. Sedangkan dimensi negatif merupakan dimensi kebinatangan yang dapat merubah posisi manusia ke arah negatif, yang mendorong manusia untuk melakukan kejahatan kepada orang lain, tega berbuat dzalim, serakah pada kekayaan dan dendam kepada orang lain.

Selesainya shalat id panitia mengumumkan pemasukan hasil kaleng keliling jamaah shalat id memperoleh infaq sejumlah Rp 7.600.000,00, untuk dikelola takmir masjid Jami’ Ar-Rohman Desa Dander.~rh~